Industri pariwisata internasional kembali bergairah pada 2025. Setelah beberapa tahun mengalami keterpurukan akibat pandemi, wisata luar negeri kini menjadi pilihan utama masyarakat untuk melepas penat sekaligus memperluas wawasan. Data terbaru dari World Tourism Organization (UNWTO) menunjukkan lonjakan signifikan jumlah wisatawan global, termasuk dari Indonesia yang tercatat semakin aktif melakukan perjalanan ke mancanegara.
Destinasi Asia masih menjadi favorit utama. Jepang, Korea Selatan, dan Thailand mencatat peningkatan kunjungan wisatawan berkat kombinasi budaya, kuliner, serta kemudahan akses transportasi. Paket wisata musim bunga sakura di Jepang hingga tur K-pop di Seoul menjadi magnet tersendiri bagi pelancong muda. Sementara itu, Bangkok dan Phuket tetap populer dengan wisata kuliner serta pantainya yang mendunia.
Tidak hanya Asia, kawasan Eropa juga terus memikat wisatawan Indonesia. Negara seperti Italia, Prancis, dan Spanyol menawarkan pesona sejarah, seni, hingga kuliner yang tiada duanya. Paris dengan ikon Menara Eiffel, Roma dengan Colosseum, hingga Barcelona dengan arsitektur Gaudi, menjadi destinasi wajib bagi wisatawan yang ingin merasakan atmosfer klasik benua biru.
Tren baru yang mencuri perhatian adalah meningkatnya minat terhadap eco tourism atau wisata ramah lingkungan. Wisatawan kini lebih memilih destinasi yang mendukung keberlanjutan, mulai dari penginapan ramah lingkungan hingga aktivitas wisata minim jejak karbon. Negara negara Skandinavia seperti Norwegia dan Finlandia menjadi contoh populer dalam kategori ini.
Selain itu, wisata berbasis pengalaman langsung (experiential travel) semakin diminati. Wisatawan tidak lagi sekadar berfoto, melainkan ingin merasakan kehidupan lokal. Contohnya, mengikuti kelas memasak pasta di Italia, belajar kaligrafi di Jepang, hingga menginap di homestay pedesaan Vietnam. Tren ini menunjukkan bahwa wisata luar negeri kini lebih berorientasi pada pengalaman ketimbang sekadar destinasi.
Teknologi digital turut mendukung geliat pariwisata global. Aplikasi pemesanan tiket, hotel, hingga tur lokal semakin memudahkan wisatawan merancang perjalanan. Kehadiran AI travel assistant bahkan memungkinkan penawaran paket wisata personal sesuai minat, menjadikan perjalanan lebih praktis dan menyenangkan.
Bagi wisatawan Indonesia, pilihan destinasi kini lebih bervariasi. Selain negara–negara populer, minat terhadap wisata ke Timur Tengah, Afrika Utara, hingga Oseania meningkat tajam. Agen perjalanan melaporkan adanya kenaikan permintaan untuk paket wisata halal, wisata petualangan, serta wisata edukasi keluarga, seiring berkembangnya kebutuhan wisata yang lebih tematik.
Dengan tren perjalanan yang semakin beragam, wisata luar negeri 2025 bukan lagi sekadar aktivitas rekreasi, melainkan bagian dari gaya hidup global. Perpaduan antara budaya, teknologi, dan keberlanjutan menjadikan pariwisata lintas negara semakin bernilai. Hal ini sekaligus menegaskan bahwa pariwisata internasional tetap menjadi sektor penting dalam memperkuat interaksi budaya dan ekonomi dunia.





