sekilas.co – Banyak individu datang ke gym bukan hanya untuk meningkatkan kebugaran, tetapi juga untuk menjalani program pemulihan setelah cedera. Tren ini menunjukkan bahwa semakin banyak orang kini memahami bahwa pemulihan tidak cukup hanya mengandalkan istirahat atau obat pereda nyeri.
Dulu, fokus pemulihan lebih pada pengurangan rasa sakit. Namun kini, pendekatan lebih menekankan pada perbaikan fungsi tubuh secara menyeluruh. Karena itu, strength training atau latihan kekuatan menjadi salah satu metode yang semakin populer dalam pemulihan cedera. Latihan kekuatan terbukti efektif dalam mengembalikan kestabilan dan performa tubuh pasca cedera.
Meski demikian, pemulihan yang efektif membutuhkan latihan yang bertahap, terukur, dan disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu.
Seorang sport physiotherapist sekaligus pelatih di salah satu pusat kebugaran, Muhammad Iqbal, mengatakan kepada ANTARA bahwa latihan kekuatan dalam rehabilitasi bukan berarti langsung mengangkat beban berat. Latihan dilakukan dengan beban yang tepat agar jaringan yang cedera dapat beradaptasi kembali.
Untuk mengembalikan fungsi gerak dan performa tubuh, biasanya Coach Iqbal menerapkan program latihan yang terencana dengan progressive loading.
Program latihan untuk pasien terapi biasanya progressive loading, yaitu menaikkan beban secara perlahan sesuai kemampuan, sehingga tubuh bisa mengaktifkan kembali movement memory-nya, kata Iqbal.
Latihan yang terstruktur ini memastikan cedera dapat pulih dengan aman, otot dan sendi kembali kuat, serta risiko cedera ulang bisa diminimalkan.
