Sekilas.co – Kesehatan genetik dan keturunan semakin menjadi perhatian masyarakat, terutama dalam upaya pencegahan penyakit kronis yang diwariskan secara turun-temurun. Dengan kemajuan teknologi medis, kini masyarakat dapat melakukan deteksi dini terhadap risiko penyakit genetik melalui pemeriksaan khusus, bahkan sebelum gejala muncul.
Penyakit seperti diabetes tipe 2, hipertensi, kanker payudara, hingga talasemia sering kali memiliki kaitan erat dengan faktor genetik. Jika salah satu atau kedua orang tua mengidap penyakit tertentu, maka anaknya berisiko lebih tinggi mengalami kondisi serupa. Hal ini membuat kesadaran terhadap riwayat kesehatan keluarga menjadi sangat penting.
Menurut dr. Lita Maharani, SpPD, pemeriksaan genetik dapat membantu dokter merancang pencegahan yang lebih personal dan efektif. Misalnya, jika seseorang memiliki gen BRCA1 atau BRCA2, maka risiko kanker payudara atau ovarium meningkat, dan strategi pencegahan bisa dilakukan lebih awal, jelasnya, Senin (21/10).
Di Indonesia, kesadaran terhadap pemeriksaan genetik masih tergolong rendah. Banyak masyarakat baru melakukan pemeriksaan saat kondisi sudah parah atau muncul gejala klinis. Padahal, pemeriksaan genetik sangat dianjurkan sejak dini, terutama bagi pasangan yang akan menikah atau merencanakan kehamilan.
Beberapa rumah sakit dan laboratorium kini menyediakan layanan skrining genetik untuk mendeteksi penyakit seperti thalassemia, hemofilia, hingga sindrom Down pada janin. Tes ini dapat memberikan gambaran risiko dan membantu pengambilan keputusan medis yang lebih matang.
Selain faktor genetik, pola hidup tetap menjadi penentu utama munculnya penyakit. Gaya hidup sehat seperti makan bergizi, olahraga teratur, dan menghindari stres dapat mengurangi risiko meskipun seseorang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit tertentu.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan juga mulai mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan genetik, termasuk melalui program konseling pranikah, tes premarital, dan pemeriksaan laboratorium terkait riwayat penyakit turunan.
Dengan meningkatnya kesadaran dan akses terhadap pemeriksaan genetik, diharapkan masyarakat bisa lebih siap menghadapi risiko penyakit keturunan. Mengetahui risiko bukan untuk menakut-nakuti, melainkan sebagai langkah bijak untuk menjaga kesehatan jangka panjang.





