Sekilas.co – Fashion telah menjadi bagian penting dari kehidupan manusia, bukan sekadar urusan pakaian, tetapi juga cara mengekspresikan identitas diri. Dari masa ke masa, fashion selalu berkembang mengikuti tren, budaya, dan kebutuhan masyarakat. Kini, fashion tidak hanya dipandang sebagai pelengkap penampilan, melainkan juga simbol status sosial, kreativitas, dan gaya hidup.
Sejarah mencatat bahwa fashion selalu berhubungan erat dengan budaya dan zaman. Pada era kerajaan, busana sering digunakan untuk menunjukkan kekuasaan dan kelas sosial. Kini, fashion lebih terbuka dan inklusif, memungkinkan siapa saja untuk memilih gaya sesuai karakter dan kenyamanan mereka. Pergeseran ini membuktikan bahwa fashion terus berevolusi seiring perubahan masyarakat.
Di era modern, fashion juga menjadi bagian dari industri global bernilai miliaran dolar. Brand-brand ternama hingga desainer lokal bersaing menciptakan tren baru yang memikat konsumen. Fenomena ini tidak hanya berpengaruh pada ekonomi, tetapi juga menciptakan peluang bagi kreator muda untuk mengekspresikan ide-ide segar mereka.
Fashion bukan hanya soal pakaian, melainkan juga tentang gaya hidup. Banyak orang menggunakan fashion sebagai sarana komunikasi tanpa kata. Warna, potongan, hingga aksesori yang dipilih dapat menyampaikan pesan tertentu, mulai dari kesan profesional, santai, hingga berani dan kreatif.
Tren fashion juga sering dipengaruhi oleh media sosial. Platform seperti Instagram dan TikTok menjadi ruang bagi fashion influencer untuk memperkenalkan gaya baru. Hal ini membuat fashion semakin dekat dengan masyarakat, karena tren dapat diakses dan diikuti siapa saja tanpa batasan geografis.
Selain tren modern, fashion juga sering mengambil inspirasi dari gaya klasik. Gaya vintage, retro, hingga etnik kembali digemari dan dipadukan dengan sentuhan kontemporer. Perpaduan ini menghasilkan fashion yang unik, membuktikan bahwa mode lama dapat hidup kembali dengan relevansi baru.
Meski identik dengan estetika, fashion juga mulai bergerak ke arah keberlanjutan. Isu lingkungan mendorong lahirnya konsep sustainable fashion, yaitu mode ramah lingkungan yang menggunakan bahan daur ulang, proses produksi etis, dan desain yang tahan lama. Gerakan ini semakin populer di kalangan generasi muda yang peduli dengan bumi.
Pada akhirnya, fashion adalah cerminan perjalanan manusia dalam mencari identitas, kenyamanan, dan ekspresi diri. Lebih dari sekadar pakaian, fashion merupakan seni yang hidup, bergerak, dan terus berubah. Itulah sebabnya fashion selalu relevan, karena setiap generasi punya gaya unik yang mewakili zamannya.





