Sekilas.co – Bagi sebagian orang, fashion identik dengan pakaian yang modis dan mengikuti tren. Namun, para pakar menegaskan bahwa fashion memiliki makna lebih luas daripada sekadar busana. Fashion adalah bentuk ekspresi diri yang menyangkut gaya hidup, identitas, bahkan cara seseorang memandang dunia.
Di era modern, fashion kerap digunakan untuk menyampaikan pesan tertentu. Pilihan warna, model pakaian, hingga aksesori bisa menjadi simbol kepribadian dan status sosial. Misalnya, gaya minimalis yang sedang populer dianggap sebagai cerminan hidup sederhana dan efisien, sementara gaya glamor identik dengan citra mewah dan penuh percaya diri.
Industri fashion global pun semakin menekankan keterkaitan antara busana dengan gaya hidup. Brand ternama tidak hanya menjual pakaian, melainkan juga menawarkan konsep hidup sehat, ramah lingkungan, hingga keberagaman budaya. Fenomena ini membuktikan bahwa fashion mampu membentuk pola pikir sekaligus mengarahkan tren gaya hidup masyarakat.
Media sosial turut mempercepat pergeseran makna fashion. Melalui platform seperti Instagram dan TikTok, fashion kini menjadi sarana pamer gaya hidup. Outfit of the day (OOTD) bukan lagi sekadar busana, melainkan juga mencerminkan hobi, rutinitas, hingga preferensi hidup seseorang.
Pakar sosiologi menilai, fashion adalah cerminan zaman. Di era digital, masyarakat lebih berani mengeksplorasi identitas melalui penampilan. Hal ini terlihat dari maraknya tren unisex fashion, sustainable fashion, hingga streetwear yang erat kaitannya dengan budaya urban. Gaya berpakaian menjadi cara generasi muda menegaskan posisi mereka dalam dinamika sosial.
Namun, di balik kemewahan dunia fashion, ada pula pesan tentang keberlanjutan. Gerakan slow fashion mendorong masyarakat untuk lebih sadar dalam memilih pakaian. Bukan hanya tentang tampilan, tetapi juga tentang kepedulian pada lingkungan dan etika dalam produksi busana. Inilah bukti nyata bahwa fashion memang berkaitan erat dengan gaya hidup yang berkelanjutan.
Tren fashion juga sering melahirkan komunitas gaya hidup baru. Contohnya, pecinta vintage fashion yang identik dengan gaya klasik, atau penggemar sporty fashion yang menekankan kesehatan dan aktivitas fisik. Dari sinilah terlihat bahwa pilihan fashion dapat memengaruhi cara seseorang menjalani hidup sehari-hari.
Pada akhirnya, fashion bukan hanya pakaian yang melekat di tubuh. Lebih dari itu, fashion adalah bahasa universal yang mencerminkan siapa kita, bagaimana kita ingin dilihat, dan nilai-nilai hidup yang kita jalani. Dengan kata lain, fashion adalah kombinasi unik antara gaya pribadi dan gaya hidup yang terus berkembang seiring zaman.





