Sekilas.co – Dadar gulung, salah satu kue tradisional Indonesia, tetap menjadi favorit masyarakat dari berbagai usia hingga kini. Kue berwarna hijau ini dikenal dengan tekstur lembut kulitnya yang dibalut isi kelapa parut manis, menciptakan perpaduan rasa yang khas dan menggugah selera. Popularitas dadar gulung yang tak lekang oleh waktu membuktikan betapa kuatnya warisan kuliner nusantara dalam memikat hati penikmat makanan.
Dadar gulung berasal dari bahan-bahan sederhana, yakni tepung terigu, santan, daun pandan untuk pewarna dan aroma, serta isian kelapa parut yang dimasak bersama gula merah atau gula aren. Kesederhanaan resep ini menjadikannya mudah dibuat di rumah maupun diproduksi secara komersial. Banyak pedagang pasar dan kue tradisional yang terus melestarikan dadar gulung sebagai salah satu jajanan wajib.
Menurut Pak Budi, seorang penjual kue tradisional di Pasar Minggu, Jakarta, dadar gulung selalu menjadi salah satu produk yang paling laris. Orang tua sampai anak muda suka karena rasanya manis, tidak terlalu berat, dan aromanya wangi pandan yang khas, katanya. Pelanggan bahkan kerap membeli dadar gulung sebagai oleh-oleh atau camilan santai.
Selain rasanya yang lezat, dadar gulung juga memiliki nilai nostalgia bagi banyak orang. Kue ini sering dijumpai di acara keluarga, perayaan hari besar, hingga dalam ritual adat. Bagi kami, dadar gulung bukan hanya makanan, tapi bagian dari identitas budaya dan kenangan masa kecil, ujar dr. Rina Handayani, dosen budaya kuliner di Universitas Indonesia.
Tren modern juga turut mempengaruhi variasi dadar gulung. Kini, muncul kreasi baru dengan isian cokelat, keju, atau durian, serta kulit dengan warna dan rasa berbeda seperti cokelat dan pandan. Inovasi ini diterima baik oleh pasar, terutama generasi muda yang mencari pengalaman rasa baru tanpa meninggalkan akar tradisional.
Keberadaan dadar gulung di berbagai daerah di Indonesia pun menunjukkan bagaimana makanan ini telah beradaptasi dengan kebiasaan dan selera lokal. Meski demikian, resep klasik tetap menjadi favorit utama dan dianggap paling otentik oleh banyak orang.
Dalam era digital, penjual dadar gulung juga memanfaatkan media sosial dan layanan antar untuk memperluas jangkauan pasar. Hal ini membantu menjaga eksistensi kuliner tradisional di tengah gempuran makanan modern dan globalisasi.
Dengan segala kelezatan dan nilai budaya yang melekat, dadar gulung terus menjadi simbol kekayaan kuliner Indonesia yang patut dilestarikan dan dinikmati oleh semua generasi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.





