Sekilas.co – Fashion kini bukan hanya sekadar urusan pakaian, melainkan sudah menjadi bagian penting dalam gaya hidup masyarakat modern. Dari jalanan perkotaan hingga panggung mode internasional, fashion memegang peranan besar dalam membentuk identitas serta tren global.
Fashion selalu berkembang seiring dengan perubahan zaman. Apa yang dianggap modis pada tahun lalu bisa jadi tidak relevan hari ini. Siklus tren yang terus berputar menjadikan fashion sebagai fenomena yang dinamis, selalu memberi ruang bagi inovasi dan kreativitas baru.
Lebih dari sekadar mengikuti tren, fashion juga menjadi cermin budaya. Misalnya, batik dari Indonesia, sari dari India, atau hanbok dari Korea, semuanya memiliki nilai sejarah dan filosofi yang mendalam. Perpaduan antara tradisi dan modernitas membuat fashion semakin kaya akan makna.
Tak hanya aspek budaya, fashion juga erat kaitannya dengan industri global. Menurut data Statista, industri fashion bernilai triliunan dolar setiap tahunnya, dengan pasar yang terus berkembang di Asia, Eropa, hingga Amerika. Brand ternama maupun desainer lokal berkontribusi besar dalam menggerakkan ekonomi kreatif.
Bagi banyak orang, fashion adalah sarana untuk mengekspresikan diri. Gaya berpakaian bisa menunjukkan karakter, kepribadian, bahkan status sosial seseorang. Hal ini membuat fashion tak lagi sebatas soal penampilan luar, melainkan juga soal pesan yang ingin disampaikan.
Di era digital, media sosial turut mempercepat arus tren fashion. Influencer, selebriti, hingga fashion blogger memainkan peran penting dalam menyebarkan gaya baru ke seluruh dunia. Apa yang viral di Instagram atau TikTok bisa segera menjadi tren global hanya dalam hitungan hari.
Namun, industri fashion juga menghadapi kritik, terutama terkait isu lingkungan. Tren fast fashion sering dianggap menghasilkan limbah tekstil yang merusak ekosistem. Karena itu, konsep sustainable fashion atau mode berkelanjutan kini semakin digencarkan untuk menciptakan industri yang ramah lingkungan.
Fashion pada akhirnya adalah perjalanan personal dan kolektif. Ia bukan hanya tentang mengikuti tren, tetapi juga menemukan gaya yang sesuai dengan jati diri. Dengan begitu, fashion dapat menjadi medium ekspresi, kreativitas, dan identitas di tengah arus globalisasi yang terus bergerak.





