Sekilas.co – Tren dan gaya selalu menjadi bagian penting dalam kehidupan modern, mencerminkan perubahan selera, budaya, serta pengaruh global yang terus bergerak dinamis. Tidak hanya dalam dunia fashion, tren dan gaya juga merambah musik, desain, hingga gaya hidup sehari-hari. Fenomena ini memperlihatkan bagaimana manusia selalu mencari cara baru untuk mengekspresikan diri.
Dalam dunia fashion, tren seringkali berubah cepat mengikuti arus media sosial dan budaya populer. Apa yang viral di satu negara bisa dengan mudah menyebar ke seluruh dunia hanya dalam hitungan jam. Misalnya, tren busana minimalis atau streetwear yang kini mendominasi kalangan muda. Media digital telah menjadi katalis utama dalam mempercepat penyebaran gaya.
Gaya, di sisi lain, memiliki arti lebih personal. Jika tren bersifat massal dan cepat berganti, gaya adalah identitas yang cenderung lebih konsisten. Seseorang bisa mengikuti tren, tetapi tetap mempertahankan gaya khasnya. Inilah yang membuat setiap individu memiliki ciri unik dalam berpenampilan, meski tren yang diikuti sama.
Peran selebritas, influencer, dan desainer sangat besar dalam membentuk tren dan gaya. Apa yang dikenakan di red carpet, panggung musik, atau unggahan Instagram seringkali langsung menjadi panutan publik. Bahkan, gaya kasual seorang figur publik bisa memicu tren global yang diikuti jutaan orang.
Namun, tidak semua tren bertahan lama. Beberapa hanya bersifat musiman, sementara yang lain mampu menjadi gaya abadi. Contohnya, jeans klasik dan kemeja putih yang tetap populer lintas generasi. Hal ini menunjukkan bahwa tren selalu datang dan pergi, tetapi gaya personal yang kuat bisa bertahan sepanjang waktu.
Selain soal penampilan, tren dan gaya juga menyentuh aspek kehidupan lain, seperti interior rumah, makanan, hingga teknologi. Desain minimalis, makanan sehat berbasis nabati, atau gadget berteknologi mutakhir kini menjadi tren yang menunjukkan bagaimana gaya hidup modern terbentuk.
Di balik glamornya, ada tantangan besar dalam mengikuti tren. Konsumerisme berlebihan dan dampak lingkungan dari industri fast fashion misalnya, menjadi perhatian serius. Munculnya tren gaya hidup berkelanjutan atau sustainable lifestyle menjadi jawaban, di mana konsumen lebih peduli pada kualitas, etika, dan dampak sosial dari setiap pilihan mereka.
Pada akhirnya, tren dan gaya adalah refleksi dari zaman. Ia bergerak mengikuti arus budaya, teknologi, dan aspirasi masyarakat. Bagi individu, mengikuti tren bisa menyenangkan, tetapi memiliki gaya personal adalah kunci untuk tampil autentik dan percaya diri. Dengan keseimbangan itu, tren dan gaya akan selalu menjadi bagian penting dari identitas manusia modern.





