sekilas.co – Kereta api menjadi salah satu moda transportasi darat yang paling efisien dan populer di beberapa negara. Selain mendukung mobilitas warga, transportasi berbasis rel ini juga menjadi bagian dari perkembangan ekonomi hingga pariwisata.
Namun, tidak semua negara mempunyai jaringan kereta api. Beberapa negara memilih untuk mengandalkan transportasi lain, seperti jalan raya atau udara. Kali ini, Popbela akan membahas lima negara yang tidak memiliki jaringan kereta api. Apa saja? Scrolling artikel ini, yuk!
Islandia adalah negara yang tidak memiliki jaringan kereta api, padahal dikenal dengan pemandangan alamnya yang menakjubkan serta tata kota yang rapi. Hal ini memudahkan penduduk maupun wisatawan sebagai sarana mobilitas yang efisien. Keputusan ini dipengaruhi oleh faktor geografis dan demografis negara yang terletak di Atlantik Utara. Dengan jumlah populasi sekitar 380.000 jiwa dan medan berbatu vulkanik, membangun jaringan rel dianggap tidak efisien secara ekonomi.
Di Islandia, jalan raya menjadi andalan utama untuk mobilitas penduduk maupun wisatawan. Meskipun tidak ada kereta api, negara ini tetap menjadi destinasi favorit untuk liburan tanpa mengurangi daya tariknya.
Bhutan adalah negeri kecil di kawasan pegunungan Himalaya yang dikenal sebagai Negeri Naga Guntur karena budaya dan tradisinya yang kaya. Topografi pegunungan ekstrem menjadi alasan utama tidak adanya jaringan kereta api. Selain tantangan teknis, pemerintah Bhutan juga fokus menjaga keseimbangan ekosistem.
Untuk menghubungkan berbagai kota dan desa, Bhutan mengandalkan jalan raya. Meskipun infrastruktur jalan tidak selalu sempurna, wisatawan tetap rela menempuh perjalanan panjang demi menikmati keindahan alam Bhutan yang masih asri. Bhutan menekankan pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan sesuai kebijakan pemerintah.
Kuwait, negara kaya minyak di Timur Tengah, juga tidak memiliki jaringan kereta api. Hal ini cukup unik untuk negara dengan sumber daya ekonomi melimpah. Tidak adanya rel disebabkan oleh ukuran geografis yang kecil dan sistem transportasi yang sudah maju. Mayoritas penduduk Kuwait menggunakan mobil sebagai moda transportasi utama, dengan transportasi umum berupa bus dan taksi.
Meski begitu, pemerintah Kuwait memiliki rencana pembangunan kereta api untuk mengurangi kemacetan perkotaan dan mendukung upaya lingkungan berkelanjutan.
Andorra adalah negara kecil yang terletak di Pegunungan Pyrenees antara Prancis dan Spanyol. Meskipun tanpa jaringan kereta api, Andorra tetap menjadi destinasi populer untuk wisata alam, olahraga musim dingin, dan belanja bebas pajak.
Andorra tetap terhubung dengan sistem kereta api negara tetangga. Wisatawan bisa naik kereta dari stasiun L’Hospitalet-près-l’Andorre di Prancis atau Puigcerdà di Spanyol, kemudian melanjutkan perjalanan ke Andorra dengan bus atau mobil. Dengan wilayah yang kecil, Andorra mengandalkan jalan raya sebagai transportasi utama.
Libya, negara di Afrika Utara yang kaya sumber daya alam, juga tidak memiliki jaringan kereta api. Meskipun memiliki potensi geografis dan ekonomi yang besar, pembangunan kereta api belum terealisasi. Faktor sejarah dan prioritas pembangunan pada sektor lain menjadi alasan utama.
Proyek pengembangan kereta api sempat direncanakan, tetapi terhenti akibat instabilitas politik dan konflik berkepanjangan. Saat ini, transportasi darat melalui jalan raya menjadi sarana utama mobilitas penduduk. Libya tetap menarik dengan pemandangan gurun dan warisan budaya, serta potensi ekonomi yang terus berkembang.





