Wisata di Bengkulu Menyusuri Pesona Alam Sejarah dan Budaya di Tanah Raflesia

Foto/Ilustrasi/unsplash.com/lee seunghyub

Provinsi Bengkulu di pesisir barat Pulau Sumatra sering kali luput dari sorotan wisata nasional. Padahal, daerah ini menyimpan sejuta pesona yang memadukan keindahan alam, jejak sejarah kolonial, serta kekayaan budaya lokal. Mulai dari pantai berpasir putih hingga hutan tropis yang menjadi habitat bunga terbesar di dunia, Bengkulu layak masuk dalam daftar destinasi wisata unggulan di Indonesia. Dengan akses transportasi yang semakin membaik, kunjungan ke Bengkulu kini bukan lagi sekadar wacana, melainkan pengalaman berharga yang bisa dinikmati wisatawan domestik maupun mancanegara.

Pantai Panjang menjadi ikon wisata alam Bengkulu yang tidak boleh dilewatkan. Membentang sepanjang tujuh kilometer dengan garis pasir putih yang landai, pantai ini menawarkan panorama matahari terbenam yang menawan. Aktivitas wisatawan tidak hanya terbatas pada bermain air atau bersantai di tepi pantai, tetapi juga olahraga seperti jogging, bersepeda, hingga voli pantai. Di sepanjang jalur, wisatawan akan menemukan kafe, restoran, serta pusat oleh-oleh yang menambah semarak kawasan wisata ini. Tidak berlebihan jika Pantai Panjang dijuluki sebagai primadona pariwisata Bengkulu.

Baca juga:

Selain keindahan pantai, Bengkulu juga dikenal sebagai rumah bagi bunga Rafflesia arnoldii, flora langka dengan ukuran raksasa yang hanya tumbuh di hutan hujan Sumatra. Kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dan hutan lindung di Bengkulu Tengah menjadi lokasi utama untuk menyaksikan bunga ini mekar. Proses mekarnya Rafflesia tergolong singkat, hanya berlangsung beberapa hari, sehingga wisatawan beruntung bila dapat melihatnya langsung. Kehadiran bunga ini bukan hanya daya tarik ekowisata, tetapi juga simbol pelestarian alam yang terus dijaga oleh masyarakat adat bersama pemerintah daerah.

Jejak sejarah kolonial turut memperkaya wajah pariwisata Bengkulu. Benteng Marlborough yang dibangun Inggris pada abad ke-18 berdiri kokoh sebagai saksi bisu masa lalu. Benteng berbentuk kura-kura ini menjadi salah satu peninggalan kolonial terbesar di Asia Tenggara. Dari atas dindingnya, pengunjung bisa menikmati pemandangan laut lepas sekaligus memahami sejarah perlawanan rakyat Bengkulu terhadap penjajahan. Di dalam kawasan benteng, terdapat museum mini yang menampilkan arsip, peta, dan replika peninggalan masa kolonial. Dengan mengunjungi benteng ini, wisatawan tidak hanya berlibur, tetapi juga belajar tentang perjalanan panjang sejarah Indonesia.

Tidak jauh dari pusat kota, terdapat Rumah Pengasingan Bung Karno, tempat proklamator Indonesia itu ditahan oleh Belanda pada 1938 1942. Di rumah sederhana bergaya kolonial ini, Soekarno menulis berbagai gagasan dan memperjuangkan semangat kebangsaan. Wisatawan dapat menyaksikan koleksi foto, perabot asli, serta naskah tulisan Bung Karno yang masih tersimpan dengan baik. Rumah ini menjadi destinasi wisata sejarah sekaligus sarana edukasi bagi generasi muda untuk mengenang perjuangan sang proklamator. Kehadiran situs ini semakin memperkuat citra Bengkulu sebagai daerah yang sarat nilai historis.

Selain wisata alam dan sejarah, Bengkulu juga menawarkan keunikan budaya yang patut diapresiasi. Festival Tabut, yang rutin digelar setiap tahun pada bulan Muharram, menjadi daya tarik utama. Festival ini merupakan warisan tradisi masyarakat keturunan India Muslim yang memperingati gugurnya cucu Nabi Muhammad SAW, Hasan dan Husein. Dalam festival ini, masyarakat menampilkan arak arakan Tabut, pertunjukan seni, hingga bazar kuliner khas Bengkulu. Event budaya ini bukan hanya mempererat identitas lokal, tetapi juga berhasil menarik wisatawan dari berbagai daerah untuk datang dan menyaksikan kemeriahannya.

Kuliner khas Bengkulu pun tak kalah menggoda untuk dicicipi. Pendap, makanan tradisional berbahan dasar ikan yang dibungkus daun talas dengan campuran rempah khas, menjadi menu favorit wisatawan. Selain itu, ada lempuk durian, cemilan manis yang menjadi buah tangan wajib dibawa pulang. Kekayaan kuliner ini semakin melengkapi pengalaman wisata di Bengkulu, karena setiap sajian mengandung cita rasa lokal yang kuat sekaligus mencerminkan kekayaan rempah Nusantara. Bagi pencinta kuliner, perjalanan ke Bengkulu bukan hanya soal panorama, tetapi juga eksplorasi rasa yang autentik.

Dengan segala potensi yang dimiliki, Bengkulu memiliki peluang besar untuk berkembang sebagai destinasi wisata unggulan. Namun, tantangan seperti keterbatasan infrastruktur, promosi yang belum masif, serta perlunya pelestarian lingkungan tetap menjadi pekerjaan rumah bersama. Pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat setempat diharapkan dapat berkolaborasi untuk memperkuat sektor pariwisata. Jika dikelola dengan baik, Bengkulu tidak hanya akan dikenal sebagai tanah Raflesia, tetapi juga sebagai destinasi yang menyatukan keindahan alam, sejarah, dan budaya dalam satu paket wisata yang tak terlupakan.

Artikel Terkait