Sekilas.co – Tren penggunaan media sosial dan hiburan digital semakin meningkat di era modern. Menurut data terbaru, rata-rata orang menghabiskan lebih dari 7 jam per hari untuk menonton video, bermain game, atau berselancar di media sosial. Aktivitas yang awalnya dimaksudkan sebagai sarana hiburan ini kini menunjukkan potensi risiko serius bila dilakukan secara berlebihan.
Para ahli kesehatan mental menyoroti bahwa penggunaan media sosial dan hiburan digital yang berlebihan dapat memicu gangguan kecemasan dan depresi. Paparan konten yang terus-menerus dan interaksi sosial virtual menggantikan komunikasi tatap muka, sehingga individu merasa lebih terisolasi dan rentan terhadap stres psikologis.
Selain dampak psikologis, hiburan digital yang berlebihan juga berimbas pada kesehatan fisik. Duduk terlalu lama di depan layar, kurangnya aktivitas fisik, dan pola tidur yang terganggu dapat meningkatkan risiko obesitas, gangguan mata, serta sakit punggung kronis. Dokter pun menyarankan adanya batasan waktu penggunaan layar setiap harinya.
Fenomena scrolling tanpa henti atau kebiasaan menelusuri media sosial terus-menerus menjadi salah satu faktor utama. Fitur algoritma yang menampilkan konten sesuai minat pengguna membuat individu sulit berhenti, sehingga waktu yang dihabiskan menjadi tidak terkontrol. Dampaknya, produktivitas kerja dan belajar menurun drastis.
Orang tua dan pendidik juga semakin khawatir dengan dampak media sosial pada anak-anak dan remaja. Paparan konten negatif atau perbandingan sosial yang berlebihan dapat memengaruhi perkembangan mental dan kepercayaan diri generasi muda. Studi menunjukkan anak-anak yang menghabiskan lebih dari 3 jam sehari di media sosial memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan tidur dan prestasi akademik menurun.
Namun, bukan berarti hiburan digital sepenuhnya buruk. Jika digunakan secara bijak, media sosial dan hiburan online dapat menjadi sarana edukasi, komunikasi, dan hiburan sehat. Kuncinya adalah manajemen waktu dan kesadaran terhadap konten yang dikonsumsi, sehingga penggunaan tetap produktif dan tidak merugikan kesehatan.
Beberapa pakar merekomendasikan teknik seperti digital detox , di mana individu membatasi penggunaan perangkat elektronik tertentu selama beberapa jam atau hari. Strategi ini terbukti membantu mengurangi stres, meningkatkan kualitas tidur, dan memulihkan fokus serta produktivitas.
Kesimpulannya, hiburan dan media sosial berlebihan menjadi isu serius yang tidak bisa diabaikan. Masyarakat perlu menyadari batasan waktu penggunaan, menjaga keseimbangan antara dunia digital dan nyata, serta menerapkan gaya hidup sehat agar teknologi tetap menjadi alat yang mendukung kehidupan, bukan sebaliknya.





