Gaya Hidup Digital Nomad Bekerja Sambil Menjelajah Dunia Tren Baru Anak Muda Masa Kini

foto/istimewa

Sekilas.co – Di tengah kemajuan teknologi dan perubahan cara kerja global, gaya hidup sebagai digital nomad atau pekerja jarak jauh sambil bepergian menjadi tren baru yang digemari generasi milenial dan Gen Z. Bekerja dari mana saja, tanpa terikat kantor fisik, memberi kebebasan sekaligus tantangan tersendiri.

Digital nomad adalah sebutan bagi orang yang bekerja secara remote biasanya secara digital sambil berpindah pindah tempat tinggal, baik antar kota maupun negara. Gaya hidup ini populer di kalangan freelancer, content creator, programmer, penulis, hingga pebisnis online.

Baca juga:

 Dulu orang harus ke kantor untuk produktif. Sekarang, dengan laptop dan koneksi internet, kamu bisa kerja dari Bali, Yogyakarta, Chiang Mai, sampai Lisbon,” ujar Rizky Ardianto, seorang digital nomad asal Bandung yang sudah tiga tahun bekerja sambil traveling.

Selain memberi kebebasan untuk menjelajah tempat baru, gaya hidup ini dianggap keren karena mendukung fleksibilitas waktu, meningkatkan kreativitas, serta membuka peluang networking internasional. Banyak digital nomad membagikan pengalaman mereka lewat media sosial, yang memotivasi orang lain untuk mencoba gaya hidup serupa.

Namun, menjadi digital nomad juga punya tantangan, seperti manajemen waktu yang ketat, koneksi internet yang tidak selalu stabil, serta kesulitan membangun rutinitas. Belum lagi urusan visa kerja atau izin tinggal jika berpindah ke luar negeri.

Beberapa kota di Indonesia kini mulai ramah terhadap digital nomad. Bali, misalnya, menawarkan coworking space, akomodasi jangka panjang, serta komunitas global yang mendukung gaya hidup ini. Pemerintah bahkan sedang mengkaji visa khusus bagi digital nomad asing yang ingin tinggal sambil bekerja di Indonesia.

Menurut riset Global Workplace Analytics, tren remote working akan terus tumbuh pasca pandemi, dengan lebih dari 25% pekerjaan global diprediksi bisa dilakukan dari jarak jauh pada 2030. Artinya, gaya hidup digital nomad bukan lagi sekadar tren, tapi bagian dari masa depan dunia kerja.

Dengan kebebasan, koneksi global, dan semangat petualangan, gaya hidup traveler atau digital nomad kini menjadi simbol kehidupan modern yang fleksibel dan berani berbeda. Tapi dibalik semua itu, tetap dibutuhkan tanggung jawab dan komitmen agar kebebasan ini tetap menghasilkan karya dan produktivitas.

Artikel Terkait